Masih belum percaya bahwa gw bisa sebegitu excited-nya untuk nonton film ber-genre superhero kayak film ini. Ketika jutaan movie-lover sedunia sangat anticipate film ini di tahun 2012, gw sama sekali enggak. Gw lebih nunggu "The Dark Knight Rises" atau "Skyfall"-nya 007 daripada film yang sangat spektakuler dari segi cast maupun budget ini. Lalu mengapa begitu excited? Film ini tidak dirilis serentak di seluruh dunia; film ini dirilis lebih dulu di beberapa negara seperti India atau Australia, sebelum rilis tgl 5 Mei lalu di Indonesia. Dan, sesaat setelah rilis perdana itu, IMDB mencatatkan rating 8,9. Ya, 8,9! Ga percaya, kan? Dan film ini langsung melonjak ke peringkat #28 dari "Top 250 Movie" IMDB. Jelas saja gw penasaran. Apa iya memang begitu bagus?
Jujur saja, gw tidak begitu suka (atau malah TIDAK suka) film superhero seperti ini. Satu-satunya film superhero yang gw favoritkan adalah "The Dark Knight" (dan itupun gw menolak menyebutnya film superhero karena film itu lebih ke film action-thriller :D). Lagipula, banyak film superhero yang umumnya hanya mengedepankan visual grafis, sementara cerita, akting pemainnya, maupun olah sinematografinya ancur abis (kalau ga bisa disebut biasa aja). Kayak "Transformer" (apalagi "Transformer 2"). Jadi gw selalu memandang sebelah mata film superhero.
Dan ketika akhirnya gw nonton film ini bareng teman-teman, gw mulai mengerti kenapa film ini rate-nya begitu tinggi. Film ini lebih dari sekedar superhero menampilkan kebolehannya yang dibalut teknologi visual: film ini merupakan angan-angan dari seseorang yang mengerti sekali apa yang maniak superhero Marvel inginkan. Ya, katakanlah itu agak hipster dan childish, tapi itu kentara sekali dari kesungguhan sang sutradara sekaligus co-writer, Joss Whedon, membuat karakter yang konsisten dari para superhero yang bergabung dalam film ini. Dan sebagai co-writer, ia mahir menciptakan plot yang cukup kuat, tidak sekedar memfasilitasi agar film ini punya kerangka.
Di film ini, Iron Man, Hulk, Captain America, Thor, Black Widow, dan Hawkeye bergabung. Empat karakter superhero tadi sudah punya filmnya sendiri, sementara Black Widow dan Hawkeye belum pernah rilis terpisah. Dari enam karakter ini, tulang punggung plot sebenarnya ada di kisah Thor. Loki, adik sekaligus “musuh” Thor, datang ke bumi untuk menguasai dunia. Singkat cerita, dikumpulkanlah keenam karakter tersebut untuk mengusir Thor kembali ke Asgard. Oleh karena itu, jika Anda minder utk nonton "The Avengers" karena belum pernah nonton empat film sebelumnya, cukup tonton film "Thor" dulu supaya agak sedikit dapet feel dari film ini (dan "Captain America", jika sempat—kalo tidak juga gapapa).
Sebagai film yang bukan selera gw, "The Avengers" cukup baik. Plotnya kuat dan berkarakter walaupun agak “berat” dan “ngotak”. Komedi yang diselipkan sangat fresh dan tidak murahan, cukup untuk menyegarkan suasana. Gaya sinematografinya juga tidak asal-asalan, sangat mendukung pengarakteran tiap tokoh superhero. Sejujurnya gw agak kurang melihat ada satu tokoh yang lebih dominan dibanding yang lain, dan jika gw boleh katakan, tidak ada yang terlalu spesial dari akting para pemerannya (karena gw juga belum lihat bagaimana mereka berakting di film-film sebelumnya). Tapi, sekali lagi, ini jelas bukan film murahan baik dari segi budget maupun kualitas.
Jujur saja, gw tidak begitu suka (atau malah TIDAK suka) film superhero seperti ini. Satu-satunya film superhero yang gw favoritkan adalah "The Dark Knight" (dan itupun gw menolak menyebutnya film superhero karena film itu lebih ke film action-thriller :D). Lagipula, banyak film superhero yang umumnya hanya mengedepankan visual grafis, sementara cerita, akting pemainnya, maupun olah sinematografinya ancur abis (kalau ga bisa disebut biasa aja). Kayak "Transformer" (apalagi "Transformer 2"). Jadi gw selalu memandang sebelah mata film superhero.
Dan ketika akhirnya gw nonton film ini bareng teman-teman, gw mulai mengerti kenapa film ini rate-nya begitu tinggi. Film ini lebih dari sekedar superhero menampilkan kebolehannya yang dibalut teknologi visual: film ini merupakan angan-angan dari seseorang yang mengerti sekali apa yang maniak superhero Marvel inginkan. Ya, katakanlah itu agak hipster dan childish, tapi itu kentara sekali dari kesungguhan sang sutradara sekaligus co-writer, Joss Whedon, membuat karakter yang konsisten dari para superhero yang bergabung dalam film ini. Dan sebagai co-writer, ia mahir menciptakan plot yang cukup kuat, tidak sekedar memfasilitasi agar film ini punya kerangka.
Di film ini, Iron Man, Hulk, Captain America, Thor, Black Widow, dan Hawkeye bergabung. Empat karakter superhero tadi sudah punya filmnya sendiri, sementara Black Widow dan Hawkeye belum pernah rilis terpisah. Dari enam karakter ini, tulang punggung plot sebenarnya ada di kisah Thor. Loki, adik sekaligus “musuh” Thor, datang ke bumi untuk menguasai dunia. Singkat cerita, dikumpulkanlah keenam karakter tersebut untuk mengusir Thor kembali ke Asgard. Oleh karena itu, jika Anda minder utk nonton "The Avengers" karena belum pernah nonton empat film sebelumnya, cukup tonton film "Thor" dulu supaya agak sedikit dapet feel dari film ini (dan "Captain America", jika sempat—kalo tidak juga gapapa).
Sebagai film yang bukan selera gw, "The Avengers" cukup baik. Plotnya kuat dan berkarakter walaupun agak “berat” dan “ngotak”. Komedi yang diselipkan sangat fresh dan tidak murahan, cukup untuk menyegarkan suasana. Gaya sinematografinya juga tidak asal-asalan, sangat mendukung pengarakteran tiap tokoh superhero. Sejujurnya gw agak kurang melihat ada satu tokoh yang lebih dominan dibanding yang lain, dan jika gw boleh katakan, tidak ada yang terlalu spesial dari akting para pemerannya (karena gw juga belum lihat bagaimana mereka berakting di film-film sebelumnya). Tapi, sekali lagi, ini jelas bukan film murahan baik dari segi budget maupun kualitas.
★★★★★
YEAR 2012 GENRE Action, Sci-Fi
CAST Robert Downey Jr., Samuel L. Jackson, Chris Evans
WRITER Zack Penn & Joss Whedon DIRECTOR Joss Whedon
YEAR 2012 GENRE Action, Sci-Fi
CAST Robert Downey Jr., Samuel L. Jackson, Chris Evans
WRITER Zack Penn & Joss Whedon DIRECTOR Joss Whedon
terlepas dr genrenya, kdg2 klo gw klo moodnya lg ada, asik aj nonton ginian. apalagi bareng2. tp bkn sebagai guilty pleasure, bkn. beda lagi klo itu. malah klo film2 drama aplgi yg sureal gt klo gw lbh enakan sendiri gt dh. kontemplasi.. apalah.
ReplyDeletenah klo gw sndiri sh yg rada males klo superhero itu hitem-putihnya dh jelas bgt. minim sudut pandang. misal kyk ironman ato transformer gt. knyataan bhw ad yg bener2 jahat dr sananya bnr2 ga bs gw trima scr akal sehat. masalahnya org jd jahat kn pst ad sebabny. dan kalo gt brarti yg si so-called protagonis pst kn ad perbuatan jhtnya ke antagonis, baik itu disadarin ato ga. nah ini, keabu2an itu jarang bgt diangkat.
the dark knight ok. stuju jg. walaupun kalo ttp mau dibilang superhero, msh bisa dipaksa diabu2in. buat org2 sayap kiri mungkin protagonisnya malah justru joker(yg mncoba mengurangin inflasi)
nah kalo avengers ini gw jg sbnrnya ga punya hak blg jd klise gitu apa engga. blm nonton soalnya.
tp kalo mengadepin film yg bikin penasaran krn dirating gede di imdb/rt kek gini kalo gw biasanya nontonnya streaming aj dh. udh gitu pas adegan action ato apapun yg ga penting gitu, lgsg skip. sprti kemaren terakhir yg trjadi sm rise of the apes. kn dulu jg tinggi ratingny kn yak, skrg agak turun. nah gw jg gatau itu ratingny knp bs drastis gt. ad yg beda sh, tp keknya ga terlalu signifikan. makanya yg ini gw rada skeptis -sblm baca ini.
bener banget tom, film2 superhero itu umumnya udah jelas banget hitam-putihnya, jadi penonton ga diajak untuk sama-sama mikir tetapi cenderung cuma bisa nerima aja kalo tokoh A jadi protagonis dan tokoh B jadi antagonis. itu dia yang ngebedain dgn "The Dark Knight", imho, yang masih ngajak kita mikir dan eksplorasi karakter2nya.
Deletehaha kalo gw emang salah satu takaran untuk nonton suatu film itu dari rate IMDB sih tom. abis gimana ya? kan kalo jutaan orang di luar sana udah ngevote kalo suatu film itu bagus, ya scara ga langsung itu ngebikin gw penasaran "apa bener filmnya sebagus itu?". tapi gw juga biasanya baca-baca review juga. banyak kok blog2 movie review gitu di Indonesia (ada perkumpulannya: Indonesian Movie Blogger, tapi gw belum bisa gabung hehe). nah biasanya review2 itu juga jadi pengaruh buat gw utk nonton. soalnya, jujur, gw ga terlalu suka sama film2 box office yang pemberitaan dan promosinya gede2an (kcuali kalo emang reviewnya positif). kadang2 award dari suatu film juga jadi pengaruh buat gw nonton.
Sayang banget tom nonton The Avengers streaming
Deletega bakal kerasa :p
haha, ya tapi di bioskop sekarang juga udah ga tayang lagi kan ya?
Deletenah iya itu enaknya bareng2. kemaren ga diajakin. huft
Deletedih kemarin kan diajakin sekelas tom yang abis Proses Bisnis :3
DeleteThe Avengers ini sejatinya emang ngikutin gaya cerita seperti di komiknya. Menurut gw ini bukan film yang gak bakal akrab sama kritikus tapi bisa diterima luas sama siapa aja. Sebenarnya gw nonton ini lebih karena Marvel Cinematic Universe-nya, soalnya belum ada film superhero yang bersangkut paut kayak gini.
ReplyDeleteOh ya, kalau mau nonton film tentang superhero dan konflik2 moralitasnya, coba deh tonton Watchmen. Menurut gw sih dari segi cerita, terutama bagian moralitasnya, lebih bagus dari The Dark Knight loh.
http://rahaulasfilm.blogspot.com/
wah, saya belum nonton Watchmen. Boleh deh dicoba. Trims atas comment-nya :)
Delete