Satu lagi produksi M. Night Shyamalan yang pastinya thrilling dan beraroma misteri. "Devil" menceritakan suatu kisah tragis yang mendapat olahan yang baik. Dengan durasi hanya sekitar 1 jam 15 menit, bukan berarti film ini jauh dari kata layak—walaupun tidak juga dibilang memukau. Namun, yang benar-benar terasa setelah menonton film ini adalah pesan moral yang mungkin klise dan tabu (apalagi bagi masyarakat AS) tetapi cukup menohok.
Kisah sederhana ini berintikan pada lima orang yang terjebak di suatu lift gedung pencakar langit. Kemudian, satu per satu mulai mati mengenaskan dan dimulailah adegan saling tuduh-menuduh tentang siapa yang melakukan pembunuhan itu. Yang menarik, sebagaimana judul film ini “Devil”, Anda akan disuguhkan suatu “landasan teori” bahwa segala kemalangan yang terjadi di dalam lift itu terjadi akibat iblis (devil) yang mengambil bentuk manusia. Iblis akan membunuh satu per satu di antara mereka akibat kebencian yang ada dalam diri mereka masing-masing. Kelima orang ini seolah digiring ke dalam lift tersebut untuk menerima “takdir buruk” mereka atas segala dosa yang mereka telah lakukan di masa lalu.
Kisah sederhana ini berintikan pada lima orang yang terjebak di suatu lift gedung pencakar langit. Kemudian, satu per satu mulai mati mengenaskan dan dimulailah adegan saling tuduh-menuduh tentang siapa yang melakukan pembunuhan itu. Yang menarik, sebagaimana judul film ini “Devil”, Anda akan disuguhkan suatu “landasan teori” bahwa segala kemalangan yang terjadi di dalam lift itu terjadi akibat iblis (devil) yang mengambil bentuk manusia. Iblis akan membunuh satu per satu di antara mereka akibat kebencian yang ada dalam diri mereka masing-masing. Kelima orang ini seolah digiring ke dalam lift tersebut untuk menerima “takdir buruk” mereka atas segala dosa yang mereka telah lakukan di masa lalu.
Dengan plot yang sederhana itu, bukan berarti Anda tidak bisa berlagak detektif dan ikut-ikutan menerka bagaimana ending film ini. Sang sutradara menyimpan twist yang cukup berhasil membuat terhenyak walaupun tidak terlalu spektakuler. Yang pasti, Anda akan sulit melogikakan plot karena, sebagaimana telah gw sampaikan di atas, “landasan teori” film ini adalah sesuatu yang memang tidak bisa dilogikakan: agama. Bahkan di bagian paling awal film Anda akan disuguhkan potongan ayat Bible yang merangkum pesan moral yang hendak disampaikan di dalam film. Dan pada akhirnya, Anda akan terbiasa menerima segala coincidence alias kebetulan-kebetulan yang tidak logis. Mulai dari adegan bunuh diri yang disebut-sebut mengundang iblis untuk datang, evakuasi yang menjadi sulit, hingga orang-orang yang mencoba menolong dibuat tak berdaya atau bahkan meninggal dunia. Plot memaksa Anda menerima bahwa segala kebetulan yang terjadi itu adalah rancangan devil yang menjadi dalang tragedi di lift tersebut. Sayangnya, adegan demi adegan menjadi mudah ditebak. Dalam film ini, ketika lampu lift mulai padam, maka para tokoh biasanya akan jerit-jeritan dan setelah lampu lift kembali menyala, salah satu dari mereka ditemukan mati. Begitu juga dengan usaha para petugas untuk mencoba membuka lift yang hampir selalu gagal: sangat mudah ditebak.
Tetapi, sebagai film thriller dengan plot yang sederhana, Devil merupakan film yang terbilang baik. Olah audio-visual yang ditampilkan cukup mempesona. Di opening credit saja Anda akan diajak “jungkir-balik” menyaksikan pemandangan gedung-gedung pencakar langit. Juga olahan sinematografi yang baik, editing yang timing-nya cukup presisi, serta visual-effect yang di atas rata-rata. Dan sound-effect-nya juga tidak kalah: sangat suportif dan cukup menambah ketegangan. Dan ini juga masih terbantu dengan akting yang mungkin tidak spesial tetapi cukup mumpuni dalam memenuhi tuntutan ekspresi yang dibutuhkan. Aktor-aktris yang mungkin tergolong biasa saja ini cukup mampu membawakan suasana tertekan, takut, dan tegang. Cukup baik juga dalam membawakan karakternya masing-masing, walaupun pada akhirnya membuat gw cukup mudah menduga plot selanjutnya seperti apa: tokoh yang ngeyel dan nyebelin biasanya akan mati duluan.
Akhirnya, gw bisa katakan bahwa pengalaman gw menonton film ini adalah satu pengalaman menonton film yang cukup membawa dampak moral. Film ini cepat sekali habis karena durasinya singkat, sehingga Anda tidak akan terlalu terbawa kebosanan jika bagi Anda film ini tidak layak. Tapi, gw ragu kalau film ini disebut tidak layak. Bagi kita orang Indonesia yang rata-rata mengedepankan kemudahan dalam menerima cerita yang disuguhkan dalam film, film ini akan cukup memenuhi ekspektasi. Film dengan plot yang sederhana namun ditampilkan dengan baik dan membawa pesan yang sangat mengena.
Tetapi, sebagai film thriller dengan plot yang sederhana, Devil merupakan film yang terbilang baik. Olah audio-visual yang ditampilkan cukup mempesona. Di opening credit saja Anda akan diajak “jungkir-balik” menyaksikan pemandangan gedung-gedung pencakar langit. Juga olahan sinematografi yang baik, editing yang timing-nya cukup presisi, serta visual-effect yang di atas rata-rata. Dan sound-effect-nya juga tidak kalah: sangat suportif dan cukup menambah ketegangan. Dan ini juga masih terbantu dengan akting yang mungkin tidak spesial tetapi cukup mumpuni dalam memenuhi tuntutan ekspresi yang dibutuhkan. Aktor-aktris yang mungkin tergolong biasa saja ini cukup mampu membawakan suasana tertekan, takut, dan tegang. Cukup baik juga dalam membawakan karakternya masing-masing, walaupun pada akhirnya membuat gw cukup mudah menduga plot selanjutnya seperti apa: tokoh yang ngeyel dan nyebelin biasanya akan mati duluan.
Akhirnya, gw bisa katakan bahwa pengalaman gw menonton film ini adalah satu pengalaman menonton film yang cukup membawa dampak moral. Film ini cepat sekali habis karena durasinya singkat, sehingga Anda tidak akan terlalu terbawa kebosanan jika bagi Anda film ini tidak layak. Tapi, gw ragu kalau film ini disebut tidak layak. Bagi kita orang Indonesia yang rata-rata mengedepankan kemudahan dalam menerima cerita yang disuguhkan dalam film, film ini akan cukup memenuhi ekspektasi. Film dengan plot yang sederhana namun ditampilkan dengan baik dan membawa pesan yang sangat mengena.
★★★★★
YEAR 2010 GENRE Thriller, Mystery
CAST Chris Messina, Logan Marshall-Green, Geoffrey Arend
WRITER M. Night Shyamalan DIRECTOR John Erick Dowdle
No comments:
Post a Comment