Pages

Serba-Serbi Genre Film (1 of 3)


Bismillahirohmanirohim! Setelah melakukan sedikit riset (ceile~) dan browsing sana-sini, demi memenuhi rasa penasaran yang dibarengi rasa malas :P, gw mau mencoba (memulai) menulis—atau lebih tepatnya “merangkum”—serba-serbi tentang genre film. Ini menjadi penting, terutama bagi gw yang tengah merintis jalan menjadi movie-blogger (apa siiih~), untuk mengenali film-film yang jumlahnya banyak banget itu dalam suatu bentuk kategorisasi yang sederhana. Di lain pihak, gw juga berharap mudah-mudahan pembaca bisa menarik manfaat dari entah-apa-yang-akan-gw-tulis ini ^^v

Kata “genre” sendiri punya arti “aliran” atau “gaya”; dalam hal ini, genre film bisa diartikan sebagai jenis atau aliran film ditilik baik dari cerita maupun latarnya. Genre diterapkan tidak hanya untuk film tetapi juga untuk buku, musik, maupun karya seni lainnya. Genre film biasanya menjadi standar atau referensi-cepat bagi seseorang untuk menentukan (1) film apa yang akan ditonton atau (2) apakah akan menonton suatu film atau tidak. Misalkan: A: “Di bioskop lagi ada film bagus apa nih?” | B: “Perahu Kertas” | A: “Film apaan tuh” | B: “Drama” | A: “Ah, gw ga suka film drama! Ada film action ga?”

Sayangnya, kebanyakan film itu sulit untuk dikategorikan dalam satu genre saja. Misalkan film James Bond “Quantum of Solace”, mungkin banyak orang akan langsung mengategorikannya sebagai film action. Ya, itu benar, tetapi film tersebut juga punya sisi adventure-nya. Ada juga sisi crime-nya. Lebih banyak lagi contoh film yang menggabungkan unsur romance dengan drama, atau drama dengan comedy (misalnya “Hello Ghost”—drama-komedi—atau “(500) Days of Summer”—drama-romance). Itu sebabnya, gw pribadi kalo ditanyain sama orang lain: “Eh bar, film X tuh genre-nya apa ya?”, gw masih suka bingung ngejawabnya karena... itu tadi: kebanyakan orang cuma tau kalo satu film itu hanya masuk ke satu genre aja. Jadi kadang-kadang suka ada yang komplain seperti ini: A: “Bar, kata lu film X itu film action? Tapi kok ada cinta-cintaannya juga sih?” | Gw: “Ya kan gw udah bilang film ini film action tapi ada unsur romance-nya juga” | A: “Kalo film yang murni action doang, lu ada referensi ga?” | Gw: *bingung*

Sulitnya lagi tentang genre film ini, ga ada standar baku tentang jumlah genre film! Beda dengan taksonomi di Biologi deh. I mean, kan ga ada buku panduan atau the big book of movies all around the world which all people can refer to. Itu sebabnya, satu-satunya tempat (bagi gw) untuk ngenalin genre suatu film adalah internet. Terutama IMDB! Dan beda situs punya cara yang berbeda pula untuk membagi genre. Misalnya, kalo di Wikipedia, ga ada tuh genre biography. Biography itu disebut sebagai sub-genre (genre utamanya historical). Beda dengan IMDB: biography dijadikan genre utama.

Di sini, karena gw banyak banget refer ke IMDB, gw akan menjelaskan genre versi IMDB. IMDB ngebedain 26 jenis genre dengan 5 genre spesifik untuk TV (ingat: IMDB juga database buat acara TV, bukan cuma film). Gw akan jelaskan 21 genre sisanya.

STOP PRESS: ternyata tulisan gw tentang genre ini jadi panjaaaaang banget (lebih dari 6 halaman Word dengan Calibri 11pt >.<). Oleh karena itu, tulisan ini akan gw split dalam 3 posting berurutan. Ini dilakukan demi menjaga kenyamanan Anda semua dalam membacanya (kalo kepanjangan kan nanti tl;dr ya?). I hope you won’t be bored! Here we go!

Action
Gampangnya, film action (aksi) itu film yang banyak adegan berantemnya. Biasanya di film action itu akan ada dua cast utama: hero (pahlawan) dan villain (musuh), dan hampir pasti ada banyak (banyak lho, bukan cuma satu-dua saja) adegan fisik seperti perkelahian, survival, ledakan bom, dsb. Contoh mudahnya adalah film-filmnya Steven Seagal atau Jean Claude Van Damme. Sub-genre film action ini meliputi film-film superhero (“Hulk”, “Iron Man”), film-film disaster/bencana (“Armageddon”, “Independence Day”), dan film spy/mata-mata (all “James Bond” movies, film-film “Bourne”).

Adventure
Film adventure (petualangan) ini sebenarnya mirip banget banget sama film action, tetapi film adventure lebih menekankan pada para tokoh yang berkelana atau menjelajahi berbagai tempat.  Tokoh tersebut akan merasakan excited experience untuk meraih satu goal utama dari tempat-tempat tersebut. Film-film “James Bond” yang suka ambil tempat di berbagai belahan dunia tergolong film adventure. Penjelajahan yang dilakukan si tokoh tidak harus ke tempat-tempat yang nyata, tetapi bisa juga ke tempat-tempat fiktif. Dengan demikian, film seperti “Star Trek” juga tergolong film adventure. Contoh lain film adventure adalah film-film “Pirates of the Carribbean”, “Indiana Jones”, dsb. Umumnya genre adventure akan combine dengan genre action.

Animation
Jelas, film animation (animasi) adalah film yang dibikin tidak pake real actor and setting. Penceritaan dilakukan menggunakan teknologi animasi baik komputer maupun tradisional. Animasi di sini bisa berarti animasi 2D (termasuk anime), 3D, animasi stop-motion (termasuk clay motion alias animasi dengan figur yang terbuat dari lilin, seperti film “Chicken Run” atau animasi TV “Shaun The Sheep”), dan gaya animasi lainnya. IMDB mensyaratkan film ber-genre animation untuk memuat minimal 75% durasi film dengan wholly-animated or part-animated scenes.

Biography
Sering disingkat biopic, film biography pada dasarnya mengambil tokoh nyata di kehidupan sebagai peran dalam film. Tidak peduli apakah cerita filmnya dibuat sama dengan kisah si tokoh nyata tersebut, yang penting peran yang ada dalam film itu sungguh-sungguh ada di kehidupan nyata. Itu sebabnya, biopic tidak butuh tulisan “based on true story” di intronya. Pusat cerita biopic ada pada tokohnya, bukan ceritanya. Contohnya adalah “The Social Network” yang mengambil peran Mark Zuckerberg (pendiri Facebook) atau “The Iron Lady” yang mengambil peran Margaret Thatcher (perdana menteri Inggris). Ada kalanya tokoh nyata di biopic itu tidak diperankan oleh aktor tetapi oleh tokoh itu sendiri, seperti Muhammad Ali yang memerankan dirinya sendiri di film “The Greatest”. Film seperti ini disebut autobiopic.

Comedy
Film comedy dibuat dengan menekankan unsur humor, that’s it. Sub-genre comedy itu banyak sekali, beberapa yang paling dikenal adalah (1) komedi satirikal (satire comedy), yakni komedi yang menjadikan keadaan terkini—khususnya kondisi pemerintahan—sebagai bahan humor, seperti film “Alangkah Lucunya (Negeri Ini)”; (2) slapstick, yakni komedi yang humornya datang dari aktivitas fisik—termasuk kekerasan fisik, seperti film “The Three Stooges”; (3) parodi, yakni komedi yang menirukan film lain sebagai bahan humor, seperti film “Scary Movie” atau “Meet The Spartans”

Akbar Saputra

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

No comments:

Post a Comment