Pages

Paul (2011)

Paul

Awalnya gw tidak terlalu tertarik menonton film komedi seperti ini karena, jujur, ini bukan genre gw. Yaa walaupun ada kalanya sesekali menonton komedi sebagai hiburan, gw tidak yakin bahwa “Paul” adalah salah satu film yang mampu membuat gw tertawa terbahak-bahak. FYI, gw sendiri sudah lupa kapan terakhir kali gw nonton film Hollywood yang bikin gw tertawa kencang.

Namun, anyway, komedi apapun yang dibintangi Simon Pegg bersama teman gay bromance-nya, Nick Frost, selalu punya keunikan. Gw pertama kali tertarik dengan gaya film keduanya ketika menonton “Hot Fuzz”. Gw akui, walaupun itu komedi yang tidak bikin gw tergelak tertawa, “Hot Fuzz” memiliki nilai tambah yang membuatnya menjadi komedi yang berkelas: “Hot Fuzz” punya nilai filosofi dan moral yang kuat sekali. Kemudian, “Shaun of The Dead” juga dieksekusi dengan baik oleh sutradara yang juga menangani “Hot Fuzz”, Edgar Wright. Ini menjadi spesial akibat Simon Pegg (atau juga Nick Frost) yang juga selalu berpartisipasi sebagai script writer. Bagaimana dengan "Paul"?

Di “Paul”, Pegg dan Frost berkolaborasi menyusun cerita hingga menjadi script. Kali ini, film mereka disutradarai oleh Greg Mottola yang hits dengan karyanya seperti “Adventureland” dan “Superbad”. “Paul” sesungguhnya adalah nama tokoh dalam film ini yang berwujud alien yang turun ke bumi. Paul (disuarakan oleh Seth Rogen) sebenarnya kabur dari suatu pangkalan militer pemerintah AS yang mencoba untuk melakukan semacam operasi bedah padanya. Meanwhile, Graeme Willy (diperankan oleh Simon Pegg) dan Clive Gollings (diperankan oleh Nick Frost) adalah dua turis asal Inggris yang sedang melancong untuk mengikuti Comic Con di AS. Keduanya kemudian bertemu dengan Paul dan akhirnya terlibat dalam misi pelarian Paul ini.
"You have to spin a good yarn before you can weave a great dream." -- Paul
Gw bisa katakan bahwa “Paul” agak berbeda dari dua film yang gw sebutkan di atas. Perbedaan ini terletak dari gaya visualisasinya. Memang, beda sutradara bisa berarti beda gaya penceritaan. Namun, ketika menyadari perbedaan ini, “Paul” justru terlihat tidak sama spesialnya dengan dua film itu. Kekuatan “Paul” ada pada tokoh Paul itu sendiri: he’s a kickass alien. I mean, how could you wonder that an alien smokes cigar, drinks, or even smokes weeds? Ini suatu penggambaran karakter alien yang beda banget dari film-film lain. Seth Rogen mampu membawakan karakter Paul dengan baik, IMHO. Dialog yang dibawakan cukup cergas. Selain itu, supporting cast yang hadir juga bukan orang-orang sembarangan (walaupun tidak terlalu kentara): ada Sigourney Weaver, Jane Lynch, Jason Bateman, dan Bill Hader. Sayangnya, di lain pihak, Pegg dan Frost justru tidak terlalu notable. Bisa jadi karena di sini keduanya memainkan karakter yang terlalu biasa. 

Satu hal yang seperti menjetikkan perhatian gw adalah satu subtema dalam film ini yang menurut gw sangat menggoyahkan iman. Dikisahkan dalam pelariannya itu, mereka bertemu dengan seorang wanita anak pemilik penginapan bernama Ruth Buggs (diperankan oleh Kristen Wiig). Ruth merupakan seorang kristiani yang taat, fanatik, dan memegang teguh teori kreasionis. Dalam satu scene Ruth terlibat debat dengan Willy-Gollings tentang teori evolusi. <SPOILER STARTS> Adegan demi adegan berlalu, dan Ruth, yang tadinya memegang kuat iman ketuhanannya, kemudian melepas itu akibat “bujuk-rayu” Willy-Gollings-Paul yang “meyakinkannya” tentang kepalsuan iman ketuhanan tersebut <SPOILER ENDS>. I mean, what the heck? They made faith and religion a source of humor. This part took a significant amount of duration and watching this part is TRULY disturbing, setidaknya untuk gw. Tapi, gw tetap salut dengan cara kreatif mereka membuat komedi yang sangat berani. Bayangkan, kalo di Indonesia ada yang buat film seperti ini, bisa jadi sutradara dan seluruh kru film diburu dead-or-alive.

Gw bingung mau kasih rate apa untuk film ini karena bagi gw ini bukan tipe film yang ditujukan untuk dikritisi. This is just a movie for entertainment and taking it as a big deal could be sucks. However, if you ask me whether this movie is worthed to watch, I would say yes—though I don’t recommend you to go rushing for the DVD. It’s an “okay” movie, that’s it. Gw akui gw cukup banyak tertawa menonton film ini meski tidak tertawa begitu puasnya. I tell you this, I always love to watch every comedy with Pegg and Frost in it.

Paul

 acceptable 

PAUL
YEAR 2011
GENRE Comedy, Sci-Fi
CAST Simon Pegg,
Nick Frost,
Seth Rogen
WRITER Simon Pegg,
Nick Frost
DIRECTOR Greg Mottola
MORE ABOUT THIS MOVIE
see IMDB page

Akbar Saputra

Phasellus facilisis convallis metus, ut imperdiet augue auctor nec. Duis at velit id augue lobortis porta. Sed varius, enim accumsan aliquam tincidunt, tortor urna vulputate quam, eget finibus urna est in augue.

2 comments:

  1. di indonesia bikin film kek gini pasti difentung fpi

    ReplyDelete
  2. haha padahal aku udah berusaha ga menyebut oknum apa2 dalam posting ini lho guh :3

    ReplyDelete